BERANEKA mitos mengenai kehamilan banyak beredar. Meski banyak yang tidak dapat diterima oleh akal sehat, tak sedikit orang yang melaksanakannya. Misalnya, mengenai beberapa makanan yang tidak boleh ataupun harus dimakan selama kehamilan. ''Makan nanas atau durian tidak masalah asalkan dalam jumlah yang normal,'' kata dr Aditiawarman SpOG. Dua jenis buah itu dituding sebagai penyebab keguguran. Padahal, tidak ada penelitian ilmiah mengenai hal tersebut.
Sedangkan dr Budiyo Santoso SpOG lebih menyarankan berdasar pengalaman si pasien. ''Saya tidak akan melarang, kecuali memang dulu pernah keguguran dengan alasan makan nanas atau durian. Kita tidak akan tahu penyebab sebenarnya dari keguguran, lebih baik dihindari saja,'' ujarnya.
Selain itu, ada kepercayaan bahwa ibu hamil tidak boleh minum obat sembarangan dan menjalani foto rontgen. Hal tersebut dibenarkan oleh Aditya. Meski sedikit, setiap obat mengandung bahan yang merugikan untuk janin. ''Untuk itu, penggunaan obat apa pun hendaknya di bawah pengawasan dokter,'' saran staf pengajar Departemen Obstetri dan Ginekologi Divisi Fetomaternal FK Unair/RSU dr Soetomo Surabaya tersebut.
Khusus foto rontgen alias sinar-X memang sangat tidak dianjurkan bagi ibu hamil. ''Sinar X dapat mengubah kromosom bayi di dalam kandungan yang berisiko bayi lahir cacat,'' ujarnya. Bagaimana bila keadaan gawat darurat? ''Kalaupun terpaksa, perut harus ditutup dengan bahan tertentu yang terbuat dari timah,'' saran Budiyo. Pelaksanaan USG pun tak perlu terlalu sering. ''USG sebaiknya hanya tiga kali dalam masa kehamilan,'' imbuhnya.
Ada juga kepercayaan mengenai konsumsi bahan tertentu yang membuat kulit bayi halus dan mulus. ''Sebenarnya, yang berpengaruh terhadap warna dan kondisi kulit bayi lainnya adalah gen orang tua ataupun keluarganya,'' tegas Budiyo. Itu berarti mitos yang menyebutkan minum sari kedelai dapat memutihkan kulit bayi sama sekali tidak benar. Boleh saja sari kedelai diminum karena memang baik untuk tubuh.
Nah, yang paling rawan adalah mitos kelancaran kelahiran. Salah satunya, mengonsumsi air rendaman rumput fatimah. Mitos di berbagai situs internet menyebut bahwa dalam rumput itu terkandung methylergometrin (mirip oksitosin). Zat ini membantu menimbulkan kontraksi.
Dua dokter kandungan itu sama-sama tidak setuju dengan pendapat tersebut. Sebab, kelahiran si jabang bayi tidak perlu dirangsang. ''Toh, walaupun tidak dirangsang, nanti juga akan keluar (lahir),'' tutur Budiyo. Bahkan, jika kontraksi ibu berlebihan, malah berbahaya ibu dan janinnya. ''Kontraksi berlebihan membuat bayi yang akan lahir stres. Saat dilahirkan, bayi bisa-bisa tidak menangis, bahkan mati,'' jelas spesialis kebidanan dan kandungan dari RS Adi Husada Undaan Surabaya tersebut.
Selain itu, masih banyak dukun pijat yang mengoleskan dan memijat *piip* dengan minyak oles. Hal tersebut berbahaya pada ibu. ''Kalau si ibu alergi atau panas di *piip*, risikonya *piip* bengkak. Kalau sudah begini, kelahiran malah terhambat,'' tutur Aditya.
0 komentar:
Posting Komentar
Silakan Tuliskan Komentar Anda ^^