YOGYAKARTA—bkkbn online : Penggunaan jamu sebagai upaya menggugurkan kandungan di kalangan masyarakat Indonesia semakin meningkat. Disinyalir para pengguna itu kebanyakan kaum wanita yang sudah menikah.
Koordinator Program Pusat Studi Seksualitas PKBI (Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia) Pusat Suharsih menyatakan, Kamis (13/11), kondisi tersebut bisa dilihat dari studi yang dilakukan PKBI Pusat yang dilakukan tahun 2000-2003, tahun 2004-2007 dan Juli-Desember 2007.
Lebih jauh Suharsih mengungkapkan, dari studi kuantitatif tahun 2004-2007 di sembilan kota dengan responden 31.697 orang, sebesar 40 persen responden telah memakai obat-obatan dan jamu-jamuan untuk mengakhiri kehamilan. Sedangkan dari studi kuantitatif tahun 2000-2003 diketahui hanya 34,5 persen responden yang memakai jamu/obat untuk mengakhiri kehamilan.
Studi yang dilakukan PKBI terhadap 135 responden wanita yang hendak melakukan aborsi di tujuh kota di Indonesia seperti Jakarta, Surabaya, Semarang, Yogyakarta, Medan, Menado dan Bandung.itu menyatakan, 62,1 persen mengakhiri kehamilan. (aborsi) dengan menggunakan jamu atau obat tradisional, sedangkan 43 persen mengaku memakai jamu dan obat sekaligus.
”Padahal jamu dan obat yang mereka anggap bisa menggugurkan kandungan itu hanya mitos, karena nyatanya setelah meminum jamu dan obat mereka sama sekali tidak mengalami keguguran,” kata Suharsih.
Hasil penelitian 2004-2007 menunjukkan, dari responden sebanyak 31.697 orang, 77 persen adalah perempuan yang menikah. Sedangkan dari studi yang dilakukan Juli-Desember 2007, sebanyak 84 persen responden adalah perempuan menikah. Mengakhiri kehamilan dengan alasan ekonomi tercatat 40,9 persen.
Apabila ditelusuri lebih jauh lagi, dari mereka yang mengakhiri kehamilan dengan alasan ekonomi, terbanyak karena takut tidak bisa menyekolahkan anak akibat biaya sekolah yang tinggi. Alasan lainnya adalah karena kesehatan, alasan kerja karena selama kontrak kerja tidak boleh hamil.
”Data ini secara tidaklangsung membantah anggapan bahwa aborsi dilakukan oleh para remaja yang melakukan pergaulan bebas,” tandas Suharsih.
Jenis obat dan jamu yang sering digunakan untuk mengakhiri kehamilan disebutkan, antara lain obat maag Gynecocut, pil Tuntas, M kapsul, Citote, pil KB, Andomestris, Paramex, Amoxilin Paralisin, obat penguat kandungan, Renodiol, Wale, pil Nifas Nyonya Meneer, pil Binari, Methergen, Topicin Super A, jamu cap Becak, jamu Cina, jamu Ginggang, jamu Dhoso Muko, jamu Cap Pepaya, Jamu makatana, jamu Sincee, jamu Rumput Fatimah, jamu racikan dan jamu Peluntur Special.jamu godogan Miss Siurih. Untuk responden dari Manado kebanyakan mereka mengkonsumsi alkohol tradisional dan air tape.
credit to : BKKBN
0 komentar:
Posting Komentar
Silakan Tuliskan Komentar Anda ^^